Pages

Kamis, 27 Oktober 2011

REAKSI PUTRI MALU TERHADAP RANGSANG


Reaksi Tumbuhan Putri Malu (Mimosa Pudica) Terhadap Rangsang

Abstrak: Makhluk hidup memiliki beberapa ciri ciri, salah satu dari ciri itu adalah menanggapi rangsang. Dalam penelitian ini kami mengulas tentang Putri Malu (Mimosa Pudica). Tentang bagimana ia menaggapi berbagai macam rangsang yang diberikan. Diketahui putri malu adalah tumbuhan yang sensitif terhadap rangsang, bila disentuh daun daunnya akan mengatup. Rangsang yang diberikan antara lain rangsang sentuhan lidi dan bara. Sentuhan sentuhan tersebut dikenai pada anak daun, pangkal tangkai anak daun dan pangkal tangkai daun. Ternyata putri malu menanggapi dengan berbeda setiap rangsang yang diberikan. Waktu yang dibutuhkan putri malu untuk tegak kembali bervariasi dan arah gerak tanaman ini pun juga bervariasi

Sabtu, 22 Oktober 2011

PARABOLIC TRAJECTORY


PARABOLIC MOTION

AMOUNT
Chapter one, Preface
1.1    hypothesis
1.2   purpose of the observation
1.3  background
1.4  form of the problem
Chapter two, Review theory
Chapter three, Methods of research
3.1 place and time
3.2 materials
3.3 methods
Chapter four, Research Result
4.1 Result
4.2 Data analysis
Chapter five, Discussion and Conclusion
5.1 conclusions
5.2 suggestions
Bibliography

SUMPAH PEMUDA

SEHARAH SUMPAH PEMUDA

Gagasan penyelenggaraan Kongres Pemuda Kedua berasal dari Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi pemuda yang beranggota pelajar dari seluruh indonesia. Atas inisiatif PPPI, kongres dilaksanakan di tiga gedung yang berbeda dan dibagi dalam tiga kali rapat. Sehingga menghasilkan Sumpah Pemuda.


Rapat Pertama, Gedung Katholieke Jongenlingen Bond
Rapat pertama, Sabtu, 27 Oktober 1928, di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Lapangan Banteng. Dalam sambutannya, Soegondo berharap kongres ini dapat memperkuat semangat persatuan dalam sanubari para pemuda. Acara dilanjutkan dengan uraian Moehammad Jamin tentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda. Menurutnya, ada lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan.
Rapat Kedua, Gedung Oost-Java Bioscoop
Rapat kedua, Minggu, 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop, membahas masalah pendidikan. Kedua pembicara, Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro, sependapat bahwa anak harus mendapat pendidikan kebangsaan, harus pula ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah. Anak juga harus dididik secara demokratis.
Rapat Ketiga, Gedung Indonesisch Huis Kramat
Pada sesi berikutnya, Soenario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan. Sedangkan Ramelan mengemukakan, gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional. Gerakan kepanduan sejak dini mendidik anak-anak disiplin dan mandiri, hal-hal yang dibutuhkan dalam perjuangan.
Sebelum kongres ditutup diperdengarkan lagu “Indonesia” karya Wage Rudolf Supratman. Lagu tersebut disambut dengan sangat meriah oleh peserta kongres. Kongres ditutup dengan mengumumkan rumusan hasil kongres. Oleh para pemuda yang hadir, rumusan itu diucapkan sebagai Sumpah Setia, berbunyi :


Senin, 17 Oktober 2011

1st

abcdefghijklmnoqrstuvwxyz